Kamis, 26 Februari 2015

Ring piston

Dalam rangkaian unit piston pasti terdapat komponen yang disebut dengan ring piston/cincin torak. Ring piston adalah split ring (cincin yang terpisah/memiliki ujung) yang cocok dengan alur pada diameter luar piston di mesin resiprokal seperti mesin pembakaran internal atau mesin uap.

Gambar Macam-Macam Ring Piston
Split ring piston diciptakan oleh John Ramsbottom yang melaporkan manfaatnya kepada Lembaga Teknisi Mekanik di tahun 1854. Setelah itu segera menggantikan kemasan rami yang sampai sekarang digunakan dalam mesin uap. Penggunaan cincin piston secara signifikan mampu mengurangi hambatan gesek, kebocoran uap (blow by gas), dan massa piston, yang selanjutnya mengarah ke peningkatan secara signifikan dalam hal daya dan efisiensi serta jangka waktu perawatan yang lebih lama.

Ring piston di mesin resiprokal mempunyai 3 peranan penting:
  1. Mencegah blow by gas yaitu kebocoran campuran udara dan bensin serta gas pembakaran yang melalui celah antara torak dengan dinding silinder ke dalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah usaha.
  2. Mengatur konsumsi oli mesin pada dinding silinder dan mencegah oli yang melumasi torak dan silinder masuk ke ruang bakar.
  3. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk membantu mendinginkan torak.
Gambar Susunan Pemasangan Ring Piston

Ring piston dipasangkan dalam alur ring (ring groove) pada bagian luar torak. Diameter luar ring piston sedikit lebih besar dibanding dengan piston itu sendiri. Ketika ring piston terpasang pada piston, karena ring piston bersifat elastis maka menyebabkannya mengembang, dan menutup dengan rapat pada dinding silinder. 

Gambar Penampang Ring Piston
Gambar Penampang dan Tipe-Tipe Gap Ring Piston
Ring piston terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama, tahan panas, tahan aus, dan kuat. Umumnya terbuat dari baja tuang spesial, yang tidak akan merusak dinding silinder. Jumlah ring piston bermacam-macam tergantung jenis mesin dan umumnya 3 sampai 4 untuk setiap pistonnya.

Ring piston memiliki dua tipe, yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder (ketika piston naik/kompresi dan ketika langkah usaha) agar tidak terjadi kebocoran udara, bensin, maupun gas serta menghapus/menyapu oli pada dinding silinder (ketika piston turun). Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun mengakibatkan performa mesin menurun pula. Sedangkan ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli serta melumasi komponen dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat langkah karena pelumasan pada mesin dua langkah menggunakan oli samping.
Ring Kompresi
Gambar Ring Kompresi
Pada umumnya 2 ring kompresi terpasang pada masing-masing piston. Ring kompresi ini disebut “top compression ring” dan “second compression ring”. Tapi bagian atas ring kompresi agak runcing dan bersentuhan dengan dinding silinder. Ini dirancang untuk menjamin agar dapat menutup hubungan antara ring dan silinder. Ring kompresi berfungsi untuk menjaga kebocoran campuran udara – bahan bakar dan gas pembakaran selama langka kompresi dan langka usaha. Selain itu juga untuk mengikis oli mesin dari dinding silinder secara efektif. Ring kompresi ini dibuat dari besi tuang kelabu dengan lapisan logam putih pada permukaan yang bersinggungan dengan dinding silinder.

Ring Oli
Ring oli (cincin oli) juga disebut ring pengontrol oli (oil control ring) diperlukan untuk membentuk lapisan oli (oil film) antara piston dan dinding silinder. Selain itu juga untuk meratakan minyak pelumas, dan mengikis kelebihan oli untuk mencegah masuknya oli ke dalam ruang bakar. Ring oli ini terkadang  juga disebut ring ketiga (third ring) karena letaknya yang di bagian paling bawah pada alur ring piston. Ada dua tipe ring pengontrol oli, yaitu tipe integral dan tipe three piece yang sering digunakan.

1. Tipe Integral

Gambar Ring Oli Tipe Integral
Tipe ini ring olinya dilengkapi dengan beberapa lubang untuk pengembalian oli (oil return). Lubang – lubang oli ini menembus lubang pada alur ring piston. Kelebihan oli yang dikikis oleh ring ini masuk ke dalam lubang tersebut dan dikembalikan ke dalam piston.

2. Tipe Three Piece

Gambar Ring Oli Tipe Three Piece
Ring pengontrol oli tipe ini terdiri dari side rail yang fungsinya untuk mengikis kelebihan oli dan expander yang mendorong side rail dan menekan pada dinding silinder dan ring groove. Tipe ini fungsinya sama dengan tipe integral.
Ring piston dapat dijadikan sumber petunjuk untuk mengidentifikasi apakah mesin itu mesin dua langkah atau empat langkah. Umumnya tiga ring piston yang terdapat di torak menunjukkan bahwa itu adalah mesin empat langkah, sedangkan apabila terdapat dua ring piston biasanya menunjukkan bahwa itu adalah mesin dua langkah.
Pada keadaan bebas, diameter ring piston lebih besar daripada di dalam silindernya. Pada saat ring piston terpasang, celah ring piston yang terlalu longgar akan menyebabkan kebocoran kompresi dan dapat menyebabkan naiknya minyak pelumas ke dalam ruang kompresi. Apabila celah ring piston terlalu kecil dapat menyebabkan patahnya ring piston jika terjadi pemuaian karena panas atau dapat juga merusakkan dinding silinder. Oleh karena itu pemakaian cincin torak harus sesuai dengan spesifikasinya.

Rabu, 25 Februari 2015

karburator

Karburator merupakan bagian dari mesin yang bertugas dalam sistem pengabutan(pemasukan bahan bakar ke dalam silinder). Untuk itu fungsi dari karburator antara lain:
  1. Untuk mengatur udara dan bahan bakar ke dalam saluran isap.
  2. Untuk mengatur perbandingan bahan bakar-udara pada berbagai beban kecepatan motor.
  3. Mencampur bahan bakar dan udara secara merata.
Proses pemasukan bahan bakar kedalam silinder dinamakan karburasi. Sedangkan alat yang elakukan nya dinamakn karburator. Berikut akan dijelaskan satu per satu bagian dari karburator beserta fungsinya:
1. Mangkok karburator(float chamber)
Berfungsi sebagai penyimpan bahan bakar sementara sebelum digunakan.
2. Klep/jarum pelampung(floater valve)
Berfungsi mengatur masuknya bahan bakar ke dalam mangkuk karburator.
3. Pelampung(floater)
Berfungsi mengatur bahan bakar agar tetap pada mangkuk karburator.
4. Skep/katup gas(throtle valve)
Berfungsi mengatur banyaknya gas yang masuk ke dalam silinder.
5. Pemancar jarum(main nozzle/needle jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu motor di gas, besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
6. Jarum skep/jarum gas(Needle jet)
Berfungsi mengaturbesarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar besar(main jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar ketika motor di gas penuh(tinggi)
8. Pemancar kecil/stationer(slow jet)
Berfungsi memancarkan bahan bakar waktu lamsam/stationer.
9. Sekrup gas/baut gas(trhottle screw)
Berfungsi menyetel posisi skep sebelum di gas.
10.Sekrup udara/baut udara(air screw)
Berfungsi mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bahan bakar,
11. Katup cuk(choke valve)
Berfungsi menutup udala luar yang akan masuk ke dalam karburator sehingga gas menjadi kaya, digunakan pada waktu start.
Cara kerja dari karburator dimulai pada saat mesin dihidupkan. Saat mesin hidup, mesin mengisap udara luar masuk melalui karburator. Karena kecepatan udara yang memasuki spuyer kecil, maka tekanan udara di permukaan saluran masuk rendah. Sehingga bahan bakar yang memancar melalui spuyer kecil.campuran bahan bakar dan udara akan menghasilkan gas yang nantinya akan dibakar di dalam silinder.
http://www.stafaband.info/embed-35296.html

pengertian dan fungsi karbu



A. Pengertian dan Fungsi Karburator
      Karburator merupakan bagian terpenting dari sepeda motor. Hampir semua sepeda motor menggunakan karburator karena umumnya sepeda motor menggunakan bensin sebagai bahan bakar. 
     karena itu karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin. untuk mendapatkan pembakaran sempurna di butuhkan perbandingan mesin dan udara dalam pencampuran gas, menurut teoritis adalah 1:15 artinya 1 gram bensin di campur dengan 15 gram udara.
    Apabila perbandingan campurannya lebih dari 1:15 misal 1:18 dikatakan campuran miskin 1:12 di katakan campuran kaya.
  Fungsi Karburator
        karburator berfungsi untuk mencampur bahan bakar dan udara


B. Komponen karburator dan Fungsi 


1. Mangkok Karburator ( float chamber )
   Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu belum digunakan
2. Klep / Jarum Pelampung
   Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
    karburator.
3. Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya
    bahan bakar didalam mangkok karburator.
4. Skep / Katup gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas
    yang masuk kedalam silinder.


      

      5. Pemancar jarum ( main jet / needle jet )
          Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor digas besarnya diatur oleh 
          terangkatnya jarum skep.
      6. Jarum Skep / Jarum Gas ( Jet needle )
          Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin dari main nozzle pada 
          waktu motor di gas.
      7. Pemancar Besar / induk ( main jet )
          berfungsi untuk memancarkan bensin saat motor di gas tinggi.
      8. Pemancar Kecil / stasioner ( slow jet ).
          berfungsi untuk memancarkan bensin saat stasioner.
      9. Sekrup Gas / baut gas ( throttle screw )
          berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di gas.
     10. skrup udara / baut udara ( air screw )
          berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan bensin.
     11. katup cuk ( choke valve )
           berfungsi untuk menutup udara luar masuk ke karburator sehingga gas menjadi 
           kaya digunakan saat start.



Cara menyetel Rpm :

 - Panaskan  motor kurang lebih 2 menit.

- Putar penyetel langsam yang ada dikarburator pada sebelah kiri motor hingga putaran mesin
   menengah atau kira-kira 4000 RPM.

- Langkah berikutnya menyetel skrup udara yang ada di bagian bawah pada karburator dengan
   menggunakan alat Obeng (-) kecil.

- Besarnya stelan angin adalah kurang lebih antara 2 – 3 putaran. (putar kekanan mentok putaran
  360 derajat dan kembalikan kekiri hingga 2 – 3 putaran sampe ke temu putaran mesin yang paling
  stabil).

- Kemudian kecilkan RPM dengan memutar baut penyetel langsam kekiri hingga ditemukan
  1200 - 1300 RPM, dengan melihat jarum penunjuk pada Tachometer.

Kendala yang dihadapi saat menyetel langsam :

- Mesin tersendat-sendat (tidak bisa stabil).
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Ukuran Main jet dan slow jet tidak berubah ( sesuai dengan standar ) apabila tidak sesuai, maka
   bisa susah langsam, karena campuran BB tidak tepat.
- Periksa apakah ada kebocoran udara pada karburator dan intake manifold.
- Putaran mesin turun terlalu lama (nge-gerung).
- Periksa kemungkinan baut karburator masih kendor, sehingga ada kebocoran udara.
- Periksa kedudukan jarum skep & skep sudah tepat dan tidak macet/seret pada saat balik.
- Periksa per skep mungkin sudah lemah.
- Periksa lubang main jet dan slow jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa, kemungkinan BB bercampur dengan air.
- Knalpot nembak-nembak setelah gas ditarik.
- Periksa lubang main jet dan Pilot jet, pastikan tidak tersumbat dan sudah terpasang dengan baik.
- Periksa tidak ada kerusakan pada seal(karet) pada stelan angin, dengan membuka dan melepas
   skrup setelan angin dari karburator.
- Periksa dan pastikan bahwa skrup stelan angin tidak cacat (ujung yang lancip pada stelan angin
   tidak patah).

Sejarah dan Pengembangan

 

          Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.
        Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.

piston

Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:
  • Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
  • Membuka-tutup jalur aliran.
  • Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).

Piston mesin


Piston dengan 2 ring kompresi dan 1 ring oli, waktu dikeluarkan dari silinder mesin
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak / seher adalah bagian (parts) dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (crankshaft,) melalui batang piston (connecting rod). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (aluminium alloy). Dikarenakan bahan tersebut maka piston memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (cylinder blok). Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih diameter piston dengan diameter cylinder blok). Clearance ini bervariasi untuk masing2 piston. Banyak salah pengertian di antara pada mekanik bahwa piston harus sesak atau pas dengan cylinder blok. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi macet (jammed) pada saat mesin panas (overheat). Seharusnya piston longgar terhadap cylinder blok. Banyak orang mengira bentuk dari piston adalah bulat. Sesungguhnya bentuk piston adalah oval dengan bagian terkecil terletak didaerah lubang pin piston. Bagian atas dari piston (tempat ring piston) selalu lebih kecil dari bagian bawah piston (bagian ekor). Pada saat dimasukan ke dalam cylinder blok (yang berbentuk bulat sempurna), bentuk oval dari piston ini akan mengakibatkan bagian yang lebih kecil terlihat lebih renggang.

Ring piston

Ring piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun mengakibatkan performa mesin menurun. Ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.

Sumber : www.piston.com

Selasa, 24 Februari 2015

macam macam komponen mesin

hai hai...
Neh arzat bagikan lagi sedikit info. Kali ini info tentang macam-macam komponen mesin dan
fungsinya .


langsung aja disimak sob.
Mesin terdapat beberapa komponen :

Yg pertama

** 1. Blok silinder (Cylinder Block)
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas
dari proses pembakaran bahan bakar.

**
2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank
shaft) melalui batang torak (connecting road).


** 3. Cincin Torak (Ring piston)
fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat
langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. - Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

**
4. Batang Torak (Connecting Rod)
fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari
pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos
engkol.

**
5. Poros Engkol (crank shaft) fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak
berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.

**
6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada
poros engkol.

**
7. Roda Penerus (Fly Wheel) fungsi:
Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasil kan
pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus
pada langkah lainnya.


** 8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran
buang.

** 9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi
semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat
menutup dengan rapat.

**
10. Tuas Katup ( Rocker arm )
fungsi:
Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

** 11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi:
Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat
katup ) ke rocker arm.

**
12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi:
Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke
rocker arm melalui push rod.

** 13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
fungsi:
Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu
( Timming ) yang telah ditentukan.

**
14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.


** 15. Pena Torak ( Piston pin ) fungsi:
Menghubungkan torak dengan connecting rod
melalui lubang bushing.


** 16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
fungsi:
Menahan poros engkol agar tidak bergerak/
bergeser maju-mundur.


** 17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing

fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos
nok.


** 18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
fungsi:
Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar,
busi dan sebagai tutup blok silinder.

** 19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

sekian postingan kali ini... Moga bermanfaat yah sobat...
Sampai jumpa lagi..

Sumber : YUDI ARPIAN FROM HANDIL-BABIRIK